KH Maimun Zubair: Guru Itu Mendidik, Bukan Membuat Pintar

Menjadi seorang guru merupakan tugas yang amat mulia dan sangat dianjurkan di dalam agama Islam. Hal itu karena guru tidak hanya memiliki tanggungjawab mengajarkan ilmu dan pengalaman kepada orang lain semata, melainkan juga karena masa depan suatu peradaban berada di tangan para guru. Bahkan di dalam pesan moral agama Islam disebutkan, sebaik-baik manusia adalah mereka yang senantiasa terus belajar dan mengajarkan ilmu dan pengetahuannya kepada orang lain.


Selaras dengan hal tersebut, Kiai sepuh Nahdlatul Ulama, KH Maimun Zubair, menekankan pentingnya menjadi seorang guru. Namun demikian, menurut Kiai Maimun, menjadi seorang guru jangan sampai memiliki niat untuk menjadikan orang lain pintar. Hal itu merupakan niat yang salah dan bisa berbahaya, karena apabila anak didiknya di kemudian hari tidak berhasil menjadi pintar, boleh jadi seorang guru akan emosi dan kecewa. Niat mulia seorang guru untuk mendidik anak pun bisa berubah menjadi tak ikhlas.

“Jadi guru tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang,” jelas Kiai yang akrab disapa Mbah Moen itu dalam salah satu ceramahnya di Youtube.

Oleh karena itu, menurut Mbah Moen, seorang guru harus memiliki niat yang tulus dalam mengajar dan mendidik anak. Ihwal masa depan dan kecerdasan anak-anak didik kita serahkan kepada kehendak Allah Swt. Di samping itu, tugas seorang guru adalah terus menerus mendoakan anak didik supaya memperoleh hidayah dari Allah Swt.

“Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar pada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah,” pungkas Kiai asal Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu.

Posting Komentar