Qoshidah Lailatal Isra' Mi'raj

Penjelasan Qoshidah tentang Kemuliaan Rasulullah

Qoshidah ini mengandung makna yang mendalam tentang keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Melalui bait-baitnya, qoshidah ini mengisahkan peristiwa besar, kemuliaan pribadi Rasulullah, dan pengaruhnya terhadap umat manusia. Berikut ulasan yang lebih rinci:


Artist : An Najah Kudus
Lagu : Wahid Al Faranby
Vocal : Wahid & Hendro


Bait 1: Kemuliaan Malam Isra dan Mi'raj

لَيْلَةَ اْلإِسْرَاءِ تَرْعَاهُ
وَعَلَی اْلمِعْرَاجِ مَرْقَاهُ
حِيْنَ اَدْنَاهُ وَنَاجَاهُ
بِگلاَمٍ لَيْسَ گالگلِمِ

Bait pertama ini menggambarkan peristiwa besar Isra dan Mi'raj, salah satu mukjizat agung Nabi Muhammad SAW. Pada malam tersebut, Nabi diangkat dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian melanjutkan perjalanan ke langit.

  • "Malam Isra dirahmati oleh Allah" menunjukkan bahwa perjalanan itu berlangsung dalam lindungan dan rahmat-Nya.
  • "Di atas Mi'raj Rasulullah naik" menandakan kemuliaan Nabi yang diangkat ke langit dan bertemu langsung dengan Allah SWT, sebuah kehormatan yang tak pernah diberikan kepada makhluk lain.
  • "Saat Allah mendekatkan dan berbicara kepadanya" menggambarkan kedekatan spiritual yang luar biasa antara Nabi dan Allah. Percakapan ini bukan dengan kalimat biasa, melainkan komunikasi ilahiah yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata manusia.

Isra dan Mi'raj merupakan simbol dari hubungan tertinggi antara manusia dengan Tuhannya, yang mengajarkan bahwa kesempurnaan ibadah membawa seseorang mendekati Allah.


Bait 2: Adab di Hadapan Makam Rasulullah

قِفْ اَمَامَ اْلقَبْرِ فِی اَدَبِ
مَثِلاً فِی اَشْرَفِ الرُتَبِ
فِی مَگانِ اْلقُرْبِ وَاْلقُرَبِ
وَالرِّضَا وَاْلجُوْدِ وَالگرَمِ

Bait ini mengajarkan adab dan penghormatan ketika berada di makam Nabi Muhammad SAW.

  • "Berdirilah di hadapan makam Rasul dengan penuh adab" mengingatkan umat untuk menunjukkan sikap hormat, rendah hati, dan sopan ketika ziarah.
  • "Sebagai contoh derajat tertinggi" menegaskan bahwa Nabi adalah teladan tertinggi dalam akhlak, kedermawanan, dan kedekatan dengan Allah.
  • "Di tempat kedekatan dan pemberian" merujuk pada makam Nabi sebagai tempat yang penuh keberkahan, di mana doa dan harapan seringkali terkabul.

Melalui bait ini, pengarang mengajak umat untuk tidak hanya menghormati Rasulullah secara fisik, tetapi juga meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.


Bait 3: Keutamaan Nabi Muhammad

لَيْسَ گالُمخْتَارِ فِی اْلبَشَرِ
فَهُوَ مِلْءُ السَّمْعِ وَاْلبَصَرِ
وَاحِدُ التَّارِيخِ وَالسِّيَرِ
وَإمَامِ الرُّسْلِ وَاْلاُمَمِ

Bait ini menegaskan keunggulan Rasulullah atas seluruh manusia:

  • "Tiada yang seperti Nabi Muhammad di antara manusia" menunjukkan bahwa beliau adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah.
  • "Pengisi pendengaran dan penglihatan" menegaskan bahwa ajaran beliau tidak hanya menjadi pedoman bagi hati, tetapi juga terlihat dalam tindakan.
  • "Pemimpin para rasul dan umat" memperjelas posisi Nabi sebagai pemimpin spiritual tertinggi sepanjang zaman.

Rasulullah tidak hanya unggul dalam kepribadian, tetapi juga dalam sejarah dan pengaruhnya terhadap kehidupan umat manusia hingga kini.


Bait 4: Tanda-Tanda Kelahiran Rasulullah

ظَهَرَتْ أَيَاتُ مَوْلِدِهِ
فَجَلَتْ عَنْ کُنْهِ سُؤْدَدِهِ
وَاَبَانَتْ فَضْلُ مَحْفَلِهِ
مَلَأَتْ بِاْلفَخْرِ کُلَّ فَمِ

Bait terakhir berbicara tentang keajaiban yang menyertai kelahiran Nabi Muhammad SAW:

  • "Tanda-tanda kelahirannya telah tampak" mengacu pada peristiwa luar biasa seperti padamnya api yang disembah kaum Majusi dan retaknya istana Kisra.
  • "Mengungkapkan keagungan derajatnya" menandakan bahwa sejak lahir, Nabi sudah menunjukkan tanda-tanda sebagai utusan Allah.
  • "Majelisnya dipenuhi kebanggaan" menggambarkan bahwa kelahiran dan keberadaan Rasulullah memberikan kebanggaan bagi umat Islam.

Kehadiran Nabi membawa perubahan besar bagi dunia, dari kegelapan menuju cahaya keimanan.


Kesimpulan

Qoshidah ini adalah bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW, memuji keistimewaan beliau dari berbagai sudut. Dimulai dengan Isra dan Mi'raj yang melambangkan kedekatan Nabi dengan Allah, dilanjutkan dengan ajakan untuk bersikap hormat di hadapan makamnya, hingga penegasan tentang keutamaan dan pengaruh besar beliau dalam sejarah.

Qoshidah ini juga mengingatkan umat Islam untuk bersyukur atas kelahiran Nabi, meneladani akhlak mulianya, dan menjaga hubungan spiritual dengan beliau. Rasulullah adalah pemimpin sejati yang membawa rahmat bagi seluruh alam, dan pengaruhnya abadi sepanjang masa.





DONASI UNTUK PENGEMBANGAN WEBSITE
BISA KLIK DISINI


Posting Komentar